Hypertext
dan hypermedia adalah:
l Dokumen
nonsekuensial dan nonlinear.
l Jaringan
simpul (artikel, dokumen, file, kartu, halaman, frame, layar) yang dihubungkan
dengan link (acuan silang atau citation).
Hypertext: digunakan untuk menyebut aplikasi
berisi hanya teks.
Hypermedia: untuk menyampaikan keterlibatan
media lain: suara,
gambar dan video.
Hypertext pertama
kali diperkenalkan oleh Vannevar Bush, Juli 1945, pada artikel berjudul
“As We May Think”. Langkah pertama dalam membentuk hypertext yang efektif
adalah memilih proyek yang memenuhi Aturan Emas Hypertext (The Golden
Rules of Hypertext):
l Ada
badan informasi besar yang diorganisasikan menjadi beberapa fragmen.
l Fragmen-fragmen
tersebut saling berhubungan.
Pemakai
hanya memerlukan sebagian kecil dari fragmen pada suatu waktu.
Perancangan buruk hypertext yang sering ditemui (Rivlin
et al.):
l Terlalu banyak link.
l Rantai link yang panjang untuk mencapai materi yang
relevan.
l Terlalu banyak artikel panjang yang membosankan.
Fitur-fitur yang perlu didukung oleh alat bantu
pembuatan hypertext:
Aksi
Import
Edit
Export
Print
Search
|
Objek
An article or node
A link
Collections of articles or nodes
Webs of links
Entire hypertext
|
Dalam membuat dokumen untuk hypertext perlu
diperhatikan:
Ø Kenali pemakai dan tugasnya.
Ø Pastikan struktur yang berarti terpenting. Dasari pada presentasi informasi dan bukan
teknologi.
Ø Terapkan keterampilan yang beraneka ragam: spesialis informasi, spesialis isi, dan teknologis.
Ø Hargai pemilahan. Atur informasi menjadi bongkah-bongkah yang membahas
satu topik, tema, atau ide.
Ø Tunjukkan hubungan yang ada. Terlalu sedikit link membosankan; terlalu banyak
membuat kewalahan.
Ø Pastikan penjelajahan sederhana.
Ø Rancang setiap layar dengan hati-hati. Fokus perhatian jelas, judul memandu, link menjadi
panduan yang berguna.
Ø Gunakan beban kognitif yang rendah. Minimalkan beban ingatan jangka pendek.
Menurut Patrick Lynch, 1995
Ø Menyeimbangkan struktur dan hubungan dari menu atau home
page dengan halaman isi atau grafik dan dokumen yang di-link.
Ø Tujuannya membangun hierarki menu dan halaman yang
berasa alami dan terstuktur dengan baik bagi pemakai, dan tidak mengganggu
pemakaian situs Web atau menyesatkan mereka.
Top Ten Guidelines of Homepage Usability (Jakob
Nielsen, 2002)
Ø Buat maksud homepage jelas: Siapa Anda dan apa yang
Anda lakukan.
l Sertakan tagline satu kalimat.
l Tulis judul window dengan ketertampakan yang baik pada search engine dan bookmark.
l Kelompokkan informasi perusahaan dalam tempat yang
dapat dibedakan.
Ø Bantu pemakai menemukan yang dibutuhkan.
l Tegaskan tugas prioritas tertinggi situs.
l Sertakan kotak input pencarian.
Ø Singkapkan isi situs.
l Tampilkan contoh isi situs.
l Awali nama link dengan kata kunci terpenting.
l Tawarkan akses yang mudah untuk fitur homepage
terbaru.
Ø Gunakan desain visual untuk meningkatkan desain
interaksi, bukan mendefinisikan.
l Jangan memformat isi kritis secara berlebihan,
misalnya area navigasi.
l Gunakan gambar yang berarti.
0 komentar:
Posting Komentar